Kita kini berada di pertengahan Shafar 1432 H. 1431 H telah meninggalkan kita satu setengah bulan dan 2010 M meninggalkan kita hampir satu bulan. Ada fakta menarik bahwa pada tahun 1431 H - 2010 M jumlah orang yang masuk Islam mengalami peningkatan yang cukup pesat. Berbagai data disinggung dalam khutbah jum'at ini. Lebih dari itu, juga bagaimana kita menyikapi kabar gembira itu.
Dengan demikian, tema Khutbah Jum'at edisi 16 Shafar 1432 H yang bertepatan dengan 21 Januari 2011 M ini adalah: Fastabiqul Khairat Seiring Pesatnya Peningkatan Jumlah Muslim.
KHUTBAH PERTAMA
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Satu setengah bulan sudah 1431 H meninggalkan kita. Demikian pula 2010 M berlalu hampir satu bulan ini. Banyak review telah dibuat, banyak kaleodoskop telah dipaparkan sebagai sarana refleksi dan muhasabah untuk perubahan yang lebih baik. Namun, tidak banyak yang mengungkapkan bahwa tahun 1431 h atau tahun 2010 M juga membawa gelombang kabar gembira perkembangan Islam.
Banyaknya jumlah orang yang berbondong-bondong memeluk Islam masih belum tersampaikan secara proporsional kepada masyarakat muslim dan negeri-negeri Islam seperti Indonesia. Padahal kabar ini sangat penting untuk semakin mengokohkan keyakinan dan memotivasi umat Islam serta membuat umat ini lebih optimis dan percaya diri memandang masa depannya. Keyakinan di atas keyakinan yang telah dibentuk oleh iman.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Sepanjang tahun 2010 kemarin, 5.200 warga Inggris berbondong-bondong menjadi mualaf. Artinya, rata-rata setiap hari ada 14-15 orang warga Inggris yang masuk Islam. Hebatnya lagi, sebagian besarnya adalah orang-orang terpelajar yang usianya masih relatif muda, sekitar 27 tahun. Dan 1.400 diantaranya berdomisili di London, ibu kota Inggris. Perkembangan pesat ini kemudian berimplikasi pada peningkatan kebutuhan masjid. Maka banyak gedung di Inggris yang kini beralih fungsi menjadi masjid. Subhaanallah. Allaahu akbar.
Perkembangan Islam di Jerman juga meningkat dengan baik sepanjang tahun 1431 H atau 2010 M. Kini dari 82 juta jiwa penduduk Jerman, lebih dari 4 juta diantaranya sudah memeluk Islam. Pemandangan kota-kota besar di Jerman pada tahun 2010 pun mulai berubah. Di Berlin dan kota-kota besar lainnya, kini banyak masjid yang mengubah pemandangan negara yang pernah dipimpin Hitler itu. Selain itu, studi Islam di Jerman semakin digemari dengan bukti peningkatan jumlah pendaftar pada semester ini di tingkat universitas.
Negara-negara lain di Eropa juga mengalami tren yang sama. Bukan hanya Inggris dan Jerman yang warganya semakin banyak masuk Islam. Namun juga Prancis, Belgia, Italia, dan Spanyol. Bahkan sejumlah masjid di Maroko pernah mendata orang yang masuk Islam di masjid-masjid Maroko dari empat negara itu mencapai 2.000 orang setahun. Subhaanallah. Allaahu akbar.
Perkembangan jumlah muslim bukan hanya terjadi di benua Eropa. Tetapi juga benua-benua yang lain termasuk Amerika dan Australia. Dari hasil beberapa penelitian, bahkan diperkirakan di Amerika ada 200 ribu orang yang masuk Islam setiap tahun. Dan di Amerika Serikat kini sudah ada dua juta orang muslim. Sementara di Australia, perkembangan jumlah kaum muslimin bukan hanya terjadi di kota-kota. Jika perkembangan umat Islam di kota membuat sejumlah gereja beralih fungsi menjadi masjid, kini Islam di Australia juga telah merambah masyarakat aborigin. Suku asli Australia ini kini semakin banyak yang masuk Islam. Subhaanallah. Allaahu akbar.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Perkembangan yang luar biasa ini menunjukkan betapa sabda Rasulullah 14 abad yang lalu begitu nyata dan pasti terjadi. Beliau bersabda:
Urusan ini (agama) akan sampai kepada manusia seperti layaknya malam dan siang. Allah tidak akan melewatkan sebuah rumah gedung ataupun gubuk Badui, kecuali memasukkan agama ini dengan kemuliaan orang mulia atau kehinaan orang yang hina, dimuliakan Allah dengan agama Islam atau terhina dengan kekufuran (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban, shahih menurut Al-Albani)
Seharusnya fakta-fakta semacam ini juga membuat kita umat Islam menjadi lebih percaya diri. Menjadi lebih yakin. Bahwa masa depan di tangan Islam. المستقبل لهذا الدين. Semakin banyaknya orang yang masuk Islam karena kesadaran dan pemahamannya menunjukkan bahwa Islam memang agama yang benar lagi diridhai Allah Azza wa Jalla. Satu-satunya.
Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah adalah Islam (QS. Ali Imran : 19)
Realita ini juga seharusnya menyadarkan kita bahwa betapa pun Islam dihina, betapa pun Islam dimusuhi, bahkan berbagai stigma negatif diarahkan kepada Islam oleh musuh-musuhnya, Islam tetap mampu menerobos hati orang-orang terbaik diantara mereka sendiri. Bahkan di jantung peradaban yang selama ini disetting untuk memusuhi Islam.
Realita ini, pesatnya perkembangan jumlah orang yang masuk Islam, setelah mereka mempelajari Islam dengan seksama, menemukan ketenangan dengannya, mengakui kebenaran di dalamnya, menunjukkan bahwa Islam memang agama yang tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya (HR. Bukhari)
Karena itu ma'asyiral muslimin... jangan pesimis dan jangan minder dengan keislaman kita. Saatnya bagi kita untuk bangga, bersyukur, dan dengan gagah mengatakan apa yang difirmankan Allah SWT dalam Al-Qur'an:
dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah muslim (QS. Al-Maidah : 111)
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Akan tetapi, bangga sebagai muslim saja belum cukup. Meningkatnya jumlah saudara kita sesama muslim harus kita syukuri, dan untuk mewujudkan syukur itu adalah mengawalinya dengan muhasabah. Artinya, bagaimana kabar gembira itu membuat keislaman kita semakin baik, kita semakin termotivasi untuk mampu menjawab dengan nyata apa komitmen kita kepada Islam? ماذا يعني إنتمائي للإسلام.
Kita telah diberi contoh oleh generasi terbaik umat ini, para sahabat radhiyallaahu anhum. Bagaimana mereka meningkatkan kualitas keislaman mereka setiap kali ada orang lain yang masuk Islam. Ada semangat fastabiqul khairat. Berlomba-lomba dalam kebaikan. Keislaman orang lain adalah baik bagi kita, dan seharusnya masuk Islamnya orang lain juga menjadi motivasi semakin baiknya keislaman kita.
Mungkin karena pentingnya berlomba-lomba dalam kebaikan ini, Allah SWT memfirmankan katafastabiqul khairat dua kali dalam Al-Qur'an. Pertama, pada QS. Al-Baqarah ayat 148:
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah : 148)
Kedua, pada Surat Al-Maidah ayat 48:
Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, (QS. Al-Maidah : 48)
Semangat fastabiqul khairat harus ada dalam diri kita. Jangan sampai orang lain yang baru masuk Islam kemudian melesat luar biasa komitmen keislamannya, sementara kita tertinggal dan menjadi ahli maksiat. Na'udzu billah. Sungguh merugi jika para mualaf langsung mencintai Islam dan serius menjalankannya sementara kita justru terlena dan terbuai dengan berbagai dosa dan semakin jauh dari Allah SWT. Na'udzubillah.
Mungkin kita bertanya-tanya mengapa mereka, orang-orang Inggris, Jerman, Perancis, Belgia, Italia, Spanyol, Amerika, dan Australia yang baru masuk Islam langsung berubah kehidupannya dan serta merta memperbaiki diri menjadi muslim yang sebenarnya? Ternyata jawabannya adalah karena mereka masuk Islam dalam kondisi paham. Semula mereka mempelajari Islam, lalu dengan pengetahuan itu secara sadar mereka memilih Islam. Semangat belajar, mengkaji, mengaji, itu tidak berhenti di sana. Mereka berusaha memahami Islam secara komprehensif. Dan dari pemahaman itu mereka menjalankan dan mengamalkannya.
Kita pun semestinya demikian. Jika selama ini kita terlena karena sudah "menikmati" Islam sejak lahir lalu tidak berusaha memahami Islam, tidak serius mengkaji dan mengaji Al-Qur'an, tidak bersemangat membaca dan mengkaji hadits-hadits Rasulullah SAW, kini kita perlu berubah. Kita perlu berbenah. Kita perlu memperbaiki diri. Berlomba-lomba dalam kebaikan. Fastabiqul khairat
Dengan demikian, tema Khutbah Jum'at edisi 16 Shafar 1432 H yang bertepatan dengan 21 Januari 2011 M ini adalah: Fastabiqul Khairat Seiring Pesatnya Peningkatan Jumlah Muslim.
KHUTBAH PERTAMA
الحمد لله ربِّ العالمين والْعاقِبَةُ لِلْمُتَّقين ولا عُدْوانَ إلَّا عَلى الظَّالمِين وأشهد أنْ لا إله إلاالله وحده لا شريك له ربَّ الْعالمين وإلَهَ المُرْسلين وقَيُّوْمَ السَّمواتِ والأَرَضِين وأشهد أن محمدا عبده ورسوله المبعوثُ بالكتابِ المُبين الفارِقِ بَيْنَ الهُدى والضَّلالِ والْغَيِّ والرَّشادِ والشَّكِّ وَالْيَقِين والصَّلاةُ والسَّلامُ عَلى حَبِْيبِنا و شَفِيْعِنا مُحمَّدٍ سَيِّدِ المُرْسلين و إمامِ المهتَدين و قائِدِ المجاهدين وعلى آله وصحبه أجمعين
فياأيها المسلمون أوصيكم وإياي بتقوى الله عز وجل والتَّمَسُّكِ بهذا الدِّين تَمَسُّكًا قَوِيًّا. فقال الله تعالى في كتابه الكريم، أعوذ بالله من الشيطان الرجيم “يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ،
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
فياأيها المسلمون أوصيكم وإياي بتقوى الله عز وجل والتَّمَسُّكِ بهذا الدِّين تَمَسُّكًا قَوِيًّا. فقال الله تعالى في كتابه الكريم، أعوذ بالله من الشيطان الرجيم “يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ،
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Satu setengah bulan sudah 1431 H meninggalkan kita. Demikian pula 2010 M berlalu hampir satu bulan ini. Banyak review telah dibuat, banyak kaleodoskop telah dipaparkan sebagai sarana refleksi dan muhasabah untuk perubahan yang lebih baik. Namun, tidak banyak yang mengungkapkan bahwa tahun 1431 h atau tahun 2010 M juga membawa gelombang kabar gembira perkembangan Islam.
Banyaknya jumlah orang yang berbondong-bondong memeluk Islam masih belum tersampaikan secara proporsional kepada masyarakat muslim dan negeri-negeri Islam seperti Indonesia. Padahal kabar ini sangat penting untuk semakin mengokohkan keyakinan dan memotivasi umat Islam serta membuat umat ini lebih optimis dan percaya diri memandang masa depannya. Keyakinan di atas keyakinan yang telah dibentuk oleh iman.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Sepanjang tahun 2010 kemarin, 5.200 warga Inggris berbondong-bondong menjadi mualaf. Artinya, rata-rata setiap hari ada 14-15 orang warga Inggris yang masuk Islam. Hebatnya lagi, sebagian besarnya adalah orang-orang terpelajar yang usianya masih relatif muda, sekitar 27 tahun. Dan 1.400 diantaranya berdomisili di London, ibu kota Inggris. Perkembangan pesat ini kemudian berimplikasi pada peningkatan kebutuhan masjid. Maka banyak gedung di Inggris yang kini beralih fungsi menjadi masjid. Subhaanallah. Allaahu akbar.
Perkembangan Islam di Jerman juga meningkat dengan baik sepanjang tahun 1431 H atau 2010 M. Kini dari 82 juta jiwa penduduk Jerman, lebih dari 4 juta diantaranya sudah memeluk Islam. Pemandangan kota-kota besar di Jerman pada tahun 2010 pun mulai berubah. Di Berlin dan kota-kota besar lainnya, kini banyak masjid yang mengubah pemandangan negara yang pernah dipimpin Hitler itu. Selain itu, studi Islam di Jerman semakin digemari dengan bukti peningkatan jumlah pendaftar pada semester ini di tingkat universitas.
Negara-negara lain di Eropa juga mengalami tren yang sama. Bukan hanya Inggris dan Jerman yang warganya semakin banyak masuk Islam. Namun juga Prancis, Belgia, Italia, dan Spanyol. Bahkan sejumlah masjid di Maroko pernah mendata orang yang masuk Islam di masjid-masjid Maroko dari empat negara itu mencapai 2.000 orang setahun. Subhaanallah. Allaahu akbar.
Perkembangan jumlah muslim bukan hanya terjadi di benua Eropa. Tetapi juga benua-benua yang lain termasuk Amerika dan Australia. Dari hasil beberapa penelitian, bahkan diperkirakan di Amerika ada 200 ribu orang yang masuk Islam setiap tahun. Dan di Amerika Serikat kini sudah ada dua juta orang muslim. Sementara di Australia, perkembangan jumlah kaum muslimin bukan hanya terjadi di kota-kota. Jika perkembangan umat Islam di kota membuat sejumlah gereja beralih fungsi menjadi masjid, kini Islam di Australia juga telah merambah masyarakat aborigin. Suku asli Australia ini kini semakin banyak yang masuk Islam. Subhaanallah. Allaahu akbar.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Perkembangan yang luar biasa ini menunjukkan betapa sabda Rasulullah 14 abad yang lalu begitu nyata dan pasti terjadi. Beliau bersabda:
لَيَبْلُغَنَّ هَذَا الأَمْرُ مَا بَلَغَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَلاَ يَتْرُكُ اللَّهُ بَيْتَ مَدَرٍ وَلاَ وَبَرٍ إِلاَّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ هَذَا الدِّينَ بِعِزِّ عَزِيزٍ أَوْ بِذُلِّ ذَلِيلٍ عِزًّا يُعِزُّ اللَّهُ بِهِ الإِسْلاَمَ وَذُلاًّ يُذِلُّ اللَّهُ بِهِ الْكُفْرَ
Urusan ini (agama) akan sampai kepada manusia seperti layaknya malam dan siang. Allah tidak akan melewatkan sebuah rumah gedung ataupun gubuk Badui, kecuali memasukkan agama ini dengan kemuliaan orang mulia atau kehinaan orang yang hina, dimuliakan Allah dengan agama Islam atau terhina dengan kekufuran (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban, shahih menurut Al-Albani)
Seharusnya fakta-fakta semacam ini juga membuat kita umat Islam menjadi lebih percaya diri. Menjadi lebih yakin. Bahwa masa depan di tangan Islam. المستقبل لهذا الدين. Semakin banyaknya orang yang masuk Islam karena kesadaran dan pemahamannya menunjukkan bahwa Islam memang agama yang benar lagi diridhai Allah Azza wa Jalla. Satu-satunya.
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah adalah Islam (QS. Ali Imran : 19)
Realita ini juga seharusnya menyadarkan kita bahwa betapa pun Islam dihina, betapa pun Islam dimusuhi, bahkan berbagai stigma negatif diarahkan kepada Islam oleh musuh-musuhnya, Islam tetap mampu menerobos hati orang-orang terbaik diantara mereka sendiri. Bahkan di jantung peradaban yang selama ini disetting untuk memusuhi Islam.
Realita ini, pesatnya perkembangan jumlah orang yang masuk Islam, setelah mereka mempelajari Islam dengan seksama, menemukan ketenangan dengannya, mengakui kebenaran di dalamnya, menunjukkan bahwa Islam memang agama yang tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
الإِسْلاَمُ يَعْلُو وَلاَ يُعْلَى
Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya (HR. Bukhari)
Karena itu ma'asyiral muslimin... jangan pesimis dan jangan minder dengan keislaman kita. Saatnya bagi kita untuk bangga, bersyukur, dan dengan gagah mengatakan apa yang difirmankan Allah SWT dalam Al-Qur'an:
وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah muslim (QS. Al-Maidah : 111)
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Akan tetapi, bangga sebagai muslim saja belum cukup. Meningkatnya jumlah saudara kita sesama muslim harus kita syukuri, dan untuk mewujudkan syukur itu adalah mengawalinya dengan muhasabah. Artinya, bagaimana kabar gembira itu membuat keislaman kita semakin baik, kita semakin termotivasi untuk mampu menjawab dengan nyata apa komitmen kita kepada Islam? ماذا يعني إنتمائي للإسلام.
Kita telah diberi contoh oleh generasi terbaik umat ini, para sahabat radhiyallaahu anhum. Bagaimana mereka meningkatkan kualitas keislaman mereka setiap kali ada orang lain yang masuk Islam. Ada semangat fastabiqul khairat. Berlomba-lomba dalam kebaikan. Keislaman orang lain adalah baik bagi kita, dan seharusnya masuk Islamnya orang lain juga menjadi motivasi semakin baiknya keislaman kita.
Mungkin karena pentingnya berlomba-lomba dalam kebaikan ini, Allah SWT memfirmankan katafastabiqul khairat dua kali dalam Al-Qur'an. Pertama, pada QS. Al-Baqarah ayat 148:
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah : 148)
Kedua, pada Surat Al-Maidah ayat 48:
لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آَتَاكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, (QS. Al-Maidah : 48)
Semangat fastabiqul khairat harus ada dalam diri kita. Jangan sampai orang lain yang baru masuk Islam kemudian melesat luar biasa komitmen keislamannya, sementara kita tertinggal dan menjadi ahli maksiat. Na'udzu billah. Sungguh merugi jika para mualaf langsung mencintai Islam dan serius menjalankannya sementara kita justru terlena dan terbuai dengan berbagai dosa dan semakin jauh dari Allah SWT. Na'udzubillah.
Mungkin kita bertanya-tanya mengapa mereka, orang-orang Inggris, Jerman, Perancis, Belgia, Italia, Spanyol, Amerika, dan Australia yang baru masuk Islam langsung berubah kehidupannya dan serta merta memperbaiki diri menjadi muslim yang sebenarnya? Ternyata jawabannya adalah karena mereka masuk Islam dalam kondisi paham. Semula mereka mempelajari Islam, lalu dengan pengetahuan itu secara sadar mereka memilih Islam. Semangat belajar, mengkaji, mengaji, itu tidak berhenti di sana. Mereka berusaha memahami Islam secara komprehensif. Dan dari pemahaman itu mereka menjalankan dan mengamalkannya.
Kita pun semestinya demikian. Jika selama ini kita terlena karena sudah "menikmati" Islam sejak lahir lalu tidak berusaha memahami Islam, tidak serius mengkaji dan mengaji Al-Qur'an, tidak bersemangat membaca dan mengkaji hadits-hadits Rasulullah SAW, kini kita perlu berubah. Kita perlu berbenah. Kita perlu memperbaiki diri. Berlomba-lomba dalam kebaikan. Fastabiqul khairat
No comments:
Post a Comment